Paling Popular
Terkini

Politik Indonesia kini hangat dengan isu siapa akan dinamakan sebagai calon naib presiden untuk "berpasangan" dengan Joko Widodo atau Presiden Jokowi pada Pilihan Raya Presiden 2019 (Pilpres 2019).

Tarikh akhir pendaftaran nama untuk calon presiden dan naib presiden adalah pada 10 Ogos depan.

Penganalisis politik dan media di Indonesia juga tidak ketinggalan "sibuk" meramalkan tokoh yang akan menjadi pasangan Jokowi, yang dinamakan sebagai calon Presiden untuk penggal 2019-2024 oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Pada 23 Feb lepas, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri secara rasmi mengumumkan Jokowi sebagai calon presiden untuk Pilpres 2019. Megawati juga dilihat berpengaruh dalam menentukan calon untuk naib presiden yang akan bergandingan dengan Jokowi kelak.

Penganalisis politik dan media Indonesia tetap melihat Jokowi, 57, sebagai calon terbaik untuk memenangi Pilpres 2019, malah meramalkan Jokowi akan menang mudah untuk penggal keduanya.

Namun, faktor pasangan atau pendampingnya (calon naib presiden) juga dilihat bakal mempengaruhi sokongan rakyat Indonesia.

Sudah pilih

Jokowi mula menyandang jawatan presiden Indonesia ke-7 pada 20 Okt 2014 selepas menang pada Pilpres 2014, bersama pasangannya, Naib Presiden Jusuf Kalla. Jusuf Kalla bagaimanapun mengumumkan untuk tidak lagi bertanding pada Pilpres 2019.

Menurut laporan agensi berita Antara, Jokowi sebenarnya sudah memilih pasangannya itu: " Saya akan mengumumkannya pada masa yang tepat, bersabar," Jokowi dipetik sebagai berkata.

Sejak minggu lepas, media Indonesia melaporkan banyak berlaku pertemuan Jokowi dengan beberapa orang ketua parti politik termasuk Megawati Soekarnoputri yang dipercayai membincangkan hal berkaitan calon naib presiden.

Media Indonesia juga menyenarai pendek beberapa nama yang dijangka mendampingi Jokowi.

Antara tokoh yang disebut ialah Pengerusi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy, Pengerusi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, bekas ketua Tentera Indonesia (TNI), Moeldoko dan Pengerusi Parti Golkar, Airlangga Hartarto.

Parti pembangkang

Pada Pilpres 2014, PDI-P memenangi 109 kerusi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan didokong (disokong) parti-parti Golkar (91 kerusi), Partai Amanat Nasional (48 kerusi), PKB (47 kerusi), PPP (39), NasDem (36) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) (16 kerusi).

Manakala parti pembangkang kepada pemerintah Indonesia ketika ini ialah Partai Gerindra yang memiliki 73 kerusi dan Partai Keadilan Sejahtera (40 kerusi), manakala partai Demokrat yang memenangi 61 kerusi memutuskan untuk menjadi parti bebas di DPR.

Partai Gerindra sebelum ini meuar-uarkan untuk menamakan Ketua Umum parti itu, Prabowo Subianto sebagai calon Presiden untuk Pilpres 2019, namun masih belum mengumumkannya secara rasmi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia menetapkan tarikh akhir pendaftaran bagi pencalonan presiden adalah pada 10 Ogos 2018 dan pengundian Pilpres akan berlangsung pada April 2019.

- Bernama

Lihat Komen
ADS